Monday, February 4, 2008

Lider Balun Sei TANIS!! Apa ISI Laporan KII??

Analisa Akhir Pekan
Bersama Julio "Gil" da Silva

Akhir pekan yang cukup menegankan bagi Penghuni Timor Leste terutama kota Dili setelah rantai kekerasan dan lahar api terus berkobar sepanjang minggu ini di beberapa jantung kota. Namun tegangan yang paling dasyat adalah desas – desus laporan Komisi Investigasi Internasional (KII) yang akan dipublikasikan 2 minggu lagi, kendati demikian gulungan air mata di bibir beberapa pimimpin mulai terlihat, setelah beberapa learder politik dalam komentar mereka yang mengetahui bahwa Laporan KII akan menyebabkan beberapa leader menangis (Lider Balun sei Tanis – the report of the special Independent Commission of Inquiry would make certain peole cry), demikian pernyataan Mantan SRSG UNOTIL Sukehiro Hasegawa dalam kesempatan terakhirnya dengan wartawan di Dili, minggu lalu. dan juga pernyataan PM Ramos Horta bahwa laporan KII akan mengoncang Timor Leste (Relatorio ne’e sei doko Timor Leste – Wawancara Ramos Horta di TVTL).
tentunya laporan ini pasti tidak bisa diterima oleh Pemimipin tertentu (the report would not be welcomed by some people and for some it would bring tears). Dasyatnya lagi organisasi CPD – RDTL yang selama ini bungkam tiba – tiba muncul dengan konferensi persnya (Teki Liras) bahwa mereka juga telah menyampaikan sebuah bukti (Evidensia) kepada KII untuk mengimbangi laporan mereka. Lantas bentuk laporan yang bagaimanakah akan dipublikasikan oleh KII dan siapa yang akan menangis??

Pada dasarnya KII adalah sebuah Komisi Ahli Internasional yang diundang dan diberi wewenang oleh Pemerintah Timor Leste melalui PM Horta untuk membuka investigasi secara teliti tentang peristiwa berdarah April dan Mei 2006 lalu. tentu saja semua rakyat Timor Leste masih merekam beberapa kejadian tragis yang bernuansa politik militer.
Dewasa ini KII masih tersisa beberapa hari lagi untuk mempublikasikan laporan investigasi mereka yang diestimasikan berakhir pada minggu ke-2 Oktober 2006 ini. Kendati demikian sejumlah kalangan sudah tak sabar untuk mengetahui isi laporan yang menurut PM Horta akan mengoncang Timor Leste.
Praktisnya KII merupakan komisi professional yang memiliki legitimasi total dari Pemerintah Timor Leste untuk menyampaikan fakta kebenaran dari peristiwa yang terjadi beberapa waktu silam termasuk memeriksa beberapa pemimpin institusi keamanan yang membawahi 2 buah institusi militer di Timor Leste seperti FFDTL (Falintil/Forca Defesa Timor Leste) dan PNTL (Polisia Nasional Timor Leste).

Tentunya akar peristiwa-lah yang akan dibeberkan bukan rekaman peristiwa, sebab kejadian April dan Mei 2006 masih hanggat untuk di ingat bahwa institusi – institusi mana yang menjadi dalang peristiwa. Umumnya institusi FFDTL (Falintil/Forca Defesa Timor Leste) dan PNTL (Polisia Nasional Timor Leste) telah menjadi target utama KII untuk diinvestigasi atau diinterogasi. Berikut beberapa bentuk kemudahan bagi KII yang mungkin telah dilakukan komisi ahli ini untuk mendapatkan fakta dan kebenaran terakhir dari peristiwa yang terjadi.
sederhananya keaslian dari dokumentasi Media yang selama ini mampu merekam peristiwa April dan Mei 2006 dari sisi yang sulit, akan dijadikan sebagai titik analisa komisi ini. misalkan even dan artikel yang dipublikasi SBS Television (rekaman Video Mayor Alfredo Reinado), Chanel 4, New Matilda (Article John Martingkus), The Australian (Article Mark Dodd) dan media penting laiinya akan menjadi salah satu fakta analisa komisi.

Umumnya dokumentasi media bukanlah satu – satunya puncak investigasi dan analisis bagi KII dimana komisi ahli ini dinaungi oleh Perserikatan bangsa – bangsa (ONU) yang mana memiliki wewenang untuk memperoleh dan memeriksa kembali dokumen dari Polisi dan Pasukan Internasional yang tengah mengumpulkan fakta tentang pendistribusian senjata yang menjadi dalang konflik. Upaya lain yang tentunya telah dicapai oleh KII adalah memeriksa pemimpin tertinggi dari kedua institusi militer yang ada (FFDTL dan PNTL).
Tentu saja laporan dari KII nantinya bisa saja berupa vonis public yang tidak bisa diterima oleh kalangan tertentu namun pemimpin Timor Leste jangan menolak maksud terhormat dari laporan Komisi Ahli tersebut sebab Komisi Ahli ini hanya akan merekomendasi.

Para Pemimpin Timor Leste jangan merasa pesimis untuk menerima laporan KII, Pada dasarnya Timor Leste merupakan sebuah Negara baru (Fledgling country as the word’s newest nation) yang mana semua bentuk pembangunan bermula dari awal, termasuk bentuk kepemimpinan bangsa, Mantan PM Mari’i Alkatiri pernah dalam sebuah wawancaranya di TVTL mengatakan “Ita hotu foin atu apriende ukun”, tentunya petikan kalimat ini harus direfleksikan oleh setiap pemimpin.

Modal dasar yang penting bagi seorang pemimpin sejati adalah optimistis (pronto simu konsekuensia), memiliki sikap empati dan sensitivitas terhadap rakyatnya, Mampu berkomunikasi dengan rakyatnya. Komunikasi yang baik kepada rakyatnya bukanlah sekedar kemampuan retorika yang baik, tetapi juga kemampuan memilih hal yang akan dilempar kepada publik serta timing yang tepat dalam melemparkannya.
Kematangan seorang pemimpin akan membuatnya mampu berkomunikasi yang jauh dari sikap emosional. Dan yang terpenting dari semua itu adalah sang pemimpin akhirnya mampu mengambil sebuah kebijakan yang tepat dalam sebuah kondisi yang memang dibutuhkan oleh rakyat yang dipimpinnya.

Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya. Hal ini dikatakan dengan lugas oleh seorang jenderal dari Angkatan Udara Amerika Serikat (I don’t think you have to be wearing stars on your shoulders or a title to be a leader. Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time. General Ronal Fogleman, US Air Force).
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam negaranya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.
Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer serta siap di vonis di mata publik. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya.
Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble). Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati kalau nantinya harus kecewa atau menangisi laporan KII yang akan dipublikasikan beberapa hari lagi.

Saya ingin akhiri analisis ini dengan teori John Maxwell: ”The only way that I can keep leading is to keep growing. The day I stop growing, somebody else takes the leadership baton. That is the way it always it.” Satu-satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika saya berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut. Semoga pemimpinku Tidak menangis saat Komisi Investigasi Internasional (KII) mempublikan laporan mereka yan menurut PM Horta bahwa laporan KII akan mengoncang Timor Leste – Sei Doko Timor Leste). Semoga Tidak.

No comments: